Azzamtvjabar.com | Karawang - Stunting dan Animea masih menjadi persoalan bagi kesehatan masyarakat Indonesia, termasuk di Karawang Jawa Barat.
Untuk itu pemerintah kabupaten Karawang melalui dinas kesehatan berupaya mengendalikan persoalan ini melalui program remaja berupa balad tangkas dan enam strategi jitu.
Untuk menanggulangi persoalan penyakit menular dan penyakit tidak menular termasuk berupa stunting dan penyakit kelainan darah, terutama dikalangan remaja. Pemerintah kabupaten Karawang melalui dinas kesehatan menggelar rapat koordinasi.
Persoalan kesehatan ini menjadi perhatian khusus oleh sejumlah dinas di lingkungan Pemkab Karawang. Kemudian Pemkab Karawang menyatakan pentingnya sinergi dari seluruh pihak termasuk masyarakat.
Hal ini diungkapkan oleh kepala bidang kesehatan masyarakat, dr. Nurmala Nurhasanah disela menghadiri rapat koordinasi pencegahan dan penanggulangan penyakit menular yang digelar di Ballroom Hotel Mercure Karawang, Rabu 9 Oktober 2024.
dr. Nurmala Nurhasanah | Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat |
Ia menegaskan, penanggulangan stunting dan anemia memerlukan kerjasama semua pihak. Saat ini, dinas kesehatan telah melakukan berbagai upaya pengendalian melalui sosialisasi dan pemberian asupan gizi untuk balita.
Ia juga menambahkan, seiring perkembangan pola hidup masyarakat, stunting juga berkaitan erat dengan penyakit kelainan darah atau anemia yang diderita oleh remaja khususnya remaja putri dan orang tua.
Selain itu, anemia memiliki resiko yang tinggi yaitu kematian sang ibu saat melahirkan.
Data dinkes Karawang mencatat angka stunting di Kabupaten Karawang masih sebesar 17,5 persen dari 170 ribu balita dan anak di kabupaten Karawang, ditargetkan pada 2024 ini presentasi tersebut turun menjadi 14 persen.
Sementara, remaja yang mengalami kelainan darah atau Animea sebesar 30 persen dari jumlah remaja di kabupaten Karawang. (RJH/Azzamtvjabar.com)
0 Komentar